OLAHRAGA UNTUK BALITA
Bergerak alias berolah fisik? Ini memang aktivitas favorit hampir setiap anak. Namun ternyata, itu saja tidak cukup lho. Gerakan yang dilakukan si kecil seringkali harus terus dilatih, atau bahkan bila perlu diperbaiki. Dengan begitu, gerakannya akan benar-benar sempurna nantinya. Nah, salah satu cara  untuk melatih gerakan anak Anda adalah dengan mengajaknya berolahraga.  Kok begitu? Olahraga tak sekadar membuatnya sehat dan bugar, tapi bisa  pula mengembangkan kemampuan motoriknya. Jadi, tubuh anak ’dijamin’  pasti lebih fit, sehingga bisa survive ketika menghadapi berbagai  tantangan yang menghadang (secara fisik maupun psikis).
Masalahnya, Anda tidak bisa sembarangan memilih olahraga untuk anak. Jadi, banyak-banyaklah ’belanja’ info seputar dunia olahraga.
Masalahnya, Anda tidak bisa sembarangan memilih olahraga untuk anak. Jadi, banyak-banyaklah ’belanja’ info seputar dunia olahraga.
Di  bawah 6 tahun
Bila anak belum ingin berolahraga, jangan memaksanya. Anak mengembangkan keterampilan tertentu pada usia yang berbeda-beda. Makanya, jangan membanding-bandingkan anak Anda dengan anak lain. Sepanjang tumbuh kembangnya normal (dan sesuai target!), biarkan ia menguasai keterampilan berdasarkan kemampuannya sendiri.
Beberapa anak enggan berolahraga karena merasa takut gagal atau gampang frustrasi. Lagi-lagi, kenali sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh anak dan jangan bosan memberi dorongan.
Bila anak belum ingin berolahraga, jangan memaksanya. Anak mengembangkan keterampilan tertentu pada usia yang berbeda-beda. Makanya, jangan membanding-bandingkan anak Anda dengan anak lain. Sepanjang tumbuh kembangnya normal (dan sesuai target!), biarkan ia menguasai keterampilan berdasarkan kemampuannya sendiri.
Beberapa anak enggan berolahraga karena merasa takut gagal atau gampang frustrasi. Lagi-lagi, kenali sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh anak dan jangan bosan memberi dorongan.
Berikut ini beberapa jenis olahraga yang pas untuk usia  anak:
Umur 2-3 tahun.  Olahraga yang sifatnya belum terstruktur, seperti berlari,  berayun-ayun, memanjat, dan bermain air. Pada usia 2 tahun, anak sudah  mampu melompat dengan satu atau kedua kaki, dan berlari. Pada usia 3  tahun, ia sudah bisa berubah-ubah arah (dari kanan ke kiri, dari depan  ke belakang) dengan mudah.
Catatan:  Umumnya, anak belum siap untuk bergabung ke dalam olahraga yang  berstruktur atau terlibat dalam aktivitas yang sarat kompetisi. Bila  anak enggan bergabung dalam olahraga tertentu (untuk alasan apapun),  jangan dipaksa ya. Coba cari tahu penyebabnya. Bila perlu, tunda dulu  dan coba lagi beberapa bulan atau tahun setelahnya.
Yang bisa Anda lakukan: Selalu mendampingi anak. Jangan  pernah lupa mengoleskan tabir surya ketika anak di luar rumah (ini  berlaku sampai kelak ya). 
Umur  4-5 tahun. Biasanya, anak sudah bisa menggelindingkan bola  besar, menangkap bola, serta piawai dengan sepeda roda tiga. Ia juga  mulai suka berenang atau bersenam (tapi tanpa diprogram).
Catatan: Apapun olahraga pilihannya, si kecil mesti senang. Jika anak tidak bahagia, tanyalah alasannya dan coba atasi masalah atau cari olahraga lain yang lebih disukai. Ini penting jika anak ingin melakukan olahraga terstruktur. Kelak anak yang tertekan karena harus bersaing, bisa saja membentuk sikap negatif terhadap dunia olahraga atau mencederai dirinya sendiri (karena selalu berusaha menyenangkan orang lain).
Yang bisa Anda lakukan: Pastikan jadwal anak tidak berlebihan, sebab bisa membuatnya stres. Siapkan pengaman yang diperlukan. Misalnya, pengaman siku, lutut, atau helm, ketika anak bersepeda. Jadikan hal ini kebiasaan, apapun jenis olahraga pilihan anak nantinya.
Catatan: Apapun olahraga pilihannya, si kecil mesti senang. Jika anak tidak bahagia, tanyalah alasannya dan coba atasi masalah atau cari olahraga lain yang lebih disukai. Ini penting jika anak ingin melakukan olahraga terstruktur. Kelak anak yang tertekan karena harus bersaing, bisa saja membentuk sikap negatif terhadap dunia olahraga atau mencederai dirinya sendiri (karena selalu berusaha menyenangkan orang lain).
Yang bisa Anda lakukan: Pastikan jadwal anak tidak berlebihan, sebab bisa membuatnya stres. Siapkan pengaman yang diperlukan. Misalnya, pengaman siku, lutut, atau helm, ketika anak bersepeda. Jadikan hal ini kebiasaan, apapun jenis olahraga pilihan anak nantinya.
Umur 5-6 tahun. Banyak  keterampilan yang sudah dikuasainya, termasuk baris-berbaris, latihan  keseimbangan (berjalan di atas titian balok), memanjat, berayun,  bergelantungan, berguling, berputar, dan lain-lain. 
Catatan: Si kecil sudah bisa melakukan  permainan sederhana dengan bola. Meski ini melibatkan koordinasi dan  kelincahan, biarkan ia bermain secara  bebas alias tanpa aturan yang  ketat.
Yang bisa Anda lakukan: Ingatkan anak bahwa titik berat olahraga tetap pada bersenang-senang, bermain bersama teman-temannya, serta menguras tenaga. Tidak ada embel-embel lainnya.
Yang bisa Anda lakukan: Ingatkan anak bahwa titik berat olahraga tetap pada bersenang-senang, bermain bersama teman-temannya, serta menguras tenaga. Tidak ada embel-embel lainnya.

0 comments:
Post a Comment