Wednesday, May 26, 2010

Di Bawah Garis Kematian

Wednesday, May 26, 2010

InfoPalestina.Com  — Berdasarkan data yang dipublikasikan belakangan, sebanyak 2 juta orang Palestina yang tinggal di wilayah Palestina terjajah hidup di bawah garis kemiskinan. Namun data lain yang lebih berbahaya dari ini dan belum dipublikasikan, dan namapknya data ini tidak akan dipublikasikan, menyebutkan bahwa lebih dari 4 juta orang Palestina hidup di bawah garis kematian.

Itu karena hukuman eksekusi mata buat mereka sejatinya memang telah dikeluarkan sejak lama, bukan baru-baru ini saja. Meski semua itu selalu menemui kegagalan, berkat karunia dan semangat juang yang dimiliki mereka para terhukum. Yang telah mempu membelokan arah menuju liang lahad menuju buaian (ibu).

Tak seorang pun dari para imperialis ini dapat mencicipi rasa kebebasan, setiap detik yang dilaluinya haris mereka bayar dengan harga yang mahal. Seorang intelektual Perancis yang menyaksikan penjajahah, berjuang dan melawannya saat penjajahan nazi terhadap negaranya, bahwa imperialis kala itu tidaklah memiliki kebebasan…bahkan selama melakukan penjajahan, karena kenikmatan tanah air layaknya kenikmatan udara tak seorang pun merasakan nikmatnya kecuali setelah tiada.

Tidak ada bedanya, apakah orang-orang Palestina hidup di bawah garis kemiskinan atau di bawah garis kematian, tapi yang pasti garis-garis baru bagi kehidupan dan kematian bukanlah buatan atau produk penghasil kematian dalam jumlah yang melimpah. Tali kekang kendali telah lepas dari tangan yang menghayal mampu melenyapkan dan menghapus seenak nafsunya. Sebagaimana biasanya, kadang para jenderal (Zionis) tidak mengakui sekandal yang mereka lakukan. Bahwa keluar dari kubangan kamar mandi berdarah tidak sama dengan saat memasukinya. Namun kekerasan kepala ini tidak maju dan bisa jadi mundur, karena yang terbelit hutang darah terus berlipat ganda, kejahatan belum sempurna benar selama di sana ada korban nyata dan para saksi tak berdosa!

Imperialis menciptakan sebab-sebab kelaparan, meski negeri-negeri yang dijajahnya melimpah dengan susu dan madu, karena politik pelaparan dalam strategi tradisional akan berbuah kepada kepatuhan dan ketundukan, yang kemudian berakhir dengan normalisasi (pembiasaan). Dan itu adalah layar penutup dalam drama penjajahan jika berjalan sesuai dengan selera nafsu penjajah dan skenarionya. Sementara para pencuri tanah dan makanan ini hidup di tanah (Palestina) tersebut dengan kekenyangan. Karena mereka itu seperti diungkapkan seorang penyair, Rasyid Husain, “Sekiranya tukang roti memeras rotinya pastilah keluar darah darinya”. Dikarenakan mereka juga menggusur segala yang ada sampai tak terkecuali tikar masjid. Sebagai bentuk pelaksanaan apa yang disebutkan dalam undang-undang koloni, yaitu menggusur semua harta kekayaan musuh-musuh yang telah tiada!

Nampaknya kegagalan Zionis dalam merealisasikan strategi pelaparan, perukuan (baca: penundukan) dan pembiasaan telah membuat sang jenderal semakin gila dan mengarahkan strateginya langsung ke daging orang Palestina. Mulailah dia membakar daging orang-orang Palestina dengan berbagai jenis senjata, mempertaruhkan demam politik yang telah melanda dunia ini. Sehingga tak tercium meski bau daging manusia yang menjadi arang sekalipun. (Di dunia modern) zaman sebelum batu ini, arang tidak harus batu bara saja, meski dengan klaim-klaim ilmiyah dan perkembangan teknologinya, namun ia adalah arang manusia, bahkan ia adalah orang Arab secara khusus, untuk itu kepadanya liur-liur pemukim Yahudi mengalir.

Norma-norma perlawanan Palestina yang kini tengah berlangsung penghapusannya, terpusat pada tiga titik esensial. Yaitu menerapkan blockade atau memblokadenya bila mungkin, menorehkan kelaparan dan merubahnya menjadi puasa nasional dan terakhir menorehkan kesakitan, karena orang yang mati di negeri yang lahir penuh dengan darah itu bukanlah kelebihan demogragi.

Focus pemberitaan sekarang ini pada kondisi orang-orang Palestina yang menderita pelaparan dan pemblokadean, tetap masih kurang, yang bila dibiarkan, dapat menimbulkan pemusnahan massal, yang dilaksanakan secara kredit sebagai tahap awal.

Seonggok syahid yang hidup dan contoh yang segar menjelaskan bahwa kaum Zionis tidak akan pernah kenyang dari Palestina saja. Contohnya adalah apa yang terjadi di Irak. Di sana lebih dari 80 perusahaan Zionis tengah melakukan pentas dan bersuka ria, belum lagi agen-agen Mossad yang hidup sebagai kanker di tengah-tengah masyarakat Irak seperti di wilayah utara, yang mengobarkan kemarahan orang-orang Turki yang mulai mengeluhkan kelancangan sekutu lama! Untuk pertama kalinya, sejak beberapa decade, PM Turki menyatakan bahwa negara Israel akan melipatgandakan jumlah orang-orang yang anti smith dan dia bertanggung jawab atas meningkatnya kebencian terhadap Yahudi disebabkan oleh kejahatan yang dilakukan di dalam dan di luar Palestina!

Di puncak intifadhah media-media hanya memperlakukan satu issu fenomena nasionalisme dan kemanusiaan, seakan hanya sekadar corong dari negara Israel, yang di dalamnya hidup orang-orang Arab. Untuk itu, media-media ini segera menyambut seruan penghentian militerisasi intifadhah, mencopoti gigi-giginya dan mencabuti kuku-kukunya agar hanya tinggal sekadar rintihan di udara!

Dan sekarang, terfokus kepada masalah pengangguran, blockade ekonomi dan penderitaan 2 juta orang Palestina yang hidup di bawah garis kemiskinan. Padahal, jutaan orang Palestina yang kini tinggal di tanah terjajah hidup di bawah garis kematian bukan kemiskinan. Untuk itu perlu kunci lain untuk membukanya!



Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

 

Title

About Me

My photo
My Hobby are browsing internet, learn, and listening the music's
free counters

BLOG ARTIKEL DAN HUMOR is proudly powered by Blogger.com | Template by Blog Zone