Saturday, May 29, 2010

AGAR ANAK MENAATI PERATURAN

Saturday, May 29, 2010

AGAR ANAK MENAATI PERATURAN

  • Hal-hal yang perlu diterapkan dalam usaha mendisiplinkan anak :

  •  Mulailah dari hal-hal yang kecil dulu, kemudian secara bertahap ke tingkat selanjutnya.

  •   Awal dari disiplin adalah komunikasi yang baik dan sederhana.

  •   Konsisten pada aturan disiplin yang telah dibuat.

  •  Konsisten antara ayah-ibu supaya tidak menimbulkan kebingungan pada anak. Buatlah kesepakatan tentang peraturan yang harus dijalankan di rumah.

  •  Terapkan pemberian reward dan punishment (hukuman).

  •  Pemberian perintah dan aturan yang disertai dengan penjelasan mengapa harus begini, mengapa harus begitu.

  •  Mendampingi anak mengerjakan apa yang diperintahkan untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, misalnya pada saat anak disuruh membereskan mainannya.

  •  Teknik disiplin yang digunakan, sebaiknya memakai dialog yang penuh kasih sayang dan kehangatan.

  •  Bahasa yang digunakan sebaiknya yang sederhana saja, apalagi si anak masih tergolong balita. Gunakan juga bahasa anak ( berdasarkan pada pola pikir animisme anak ) . Dengan demikian si anak akan lebih bisa menerimanya.

  •  Aturan disiplin dibuat sedemikian rupa sehingga bahaya dari luar / sisi negatifnya bisa diminimalkan.

  •  Perhatikan usia anak. Aturan disiplin akan berbeda-beda pada tiap tingkatan tahap perkembangan. Bila masih kecil (baru 1-2 tahun), kesabaran sangatlah mutlak karena mereka cenderung egosentris. Jadi, maklumlah.

  •  Hormati perasaan anak dan hargai juga waktunya.

  •  Berikan pilihan / alternatif.

  •  Kerahasiaan aturan disiplin supaya tidak menjatuhkan harga diri si anak.

  •  Peringatkan lebih awal tentang apa-apa yang harus dilakukannya supaya ia bisa bersiap-siap untuk aturan tersebut.

  •  Berikan perintah dengan tegas dan lebih spesifik.

  •  Tekankan pada hal-hal positif.

  •   Ketidaksetujuan baiknya ditujukan pada perilaku si anak, bukan si anak itu sendiri.

  •  Berikan contoh / teladan yang baik karena anak-anak bisa meniru perilaku orang tuanya. Dengan demikian, oang tua bukan hanya sebagai penegak aturan tetapi juga pelaksana aturan.

  •  Sertakan rasa humor.
Hal-hal yang harus dihindari dalam usaha mendisiplinkan anak :

  • Terlalu sering memberi ancaman (lebih-lebih pada anak yang pandai) karena ia malah akan balik menantang.

  • Mendisiplinkan anak dalam keadaan emosi.

  • Aturan disiplin yang memaksa, otoriter, keras dan sangat ketat.

  • Selalu mengatakan, “Aku ingin …” ( bagi orang tua ).

  • Orang tua itu sendiri tidak disiplin, sehingga si anak pun menirunya.
 Aturan-aturan yang penting saat memberikan reward kepada anak :


  • Hadiah diberikan dengan tujuan tertentu, sebagai dorongan pada anak untuk tetap mempertahankan tingkah laku atau prestasinya yang baik.

  • Bila tujuannya ingin mengubah tingkah laku anak sebaiknya jangan memberikan hadiah barang, kecuali untuk pertama kali dalam jangka waktu yang panjang, misalnya saat anak masuk sekolah,  belikan tas atau buku.

  • Bila anak sudah terlanjur menyukai hadiah barang, ubahlah dengan sikap yang sabar, ulet, dan konsisten. Perubahan ke hadiah non-barang pun harus dilakukan secara bertahap dan jangan memaksa.

  • Kekompakan antara ayah dan ibu dalam memberikan reward.

  • Bila akan memberikan hadiah non-barang, lakukan dengan sungguh-sungguh, dalma arti ungkapan kasih sayang, seperti pelukan atau ciuman diberi dengan tulus.

  • Konsisten dalam memberi hadiah non-barang.

  • Hadiah non-barang harus proporsional, efisien, dan tepat waktu.

  • Adakan evaluasi seusai hadiah diberikan, apakah ada penguatan perilaku pada anak.

  • Reward jangan diberikan secara berlebih-lebihan.

  • Reward baiknya berujung pada reinforcement positif.
 Aturan-aturan yang penting saat memberikan hukuman kepada anak :


  • Jangan berikan pada anak yang masih tergolong balita karena mereka belum mengerti alasan mengapa mereka dihukum, akibatnya mereka bisa menjadi frustasi.

  • Hukuman harus bersifat mendidik.

  • Informasikan terlebih dahulu akan adanya sanksi tertentu dari perilakunya yang tidak menyenangkan orang tuanya.

  • Adakan evaluasi seusai hukuman diberikan, apakah ada perubahan kesadaran dalam diri si anak.

  • Jangan lakukan hukuman di bawah pengaruh emosi yang tak terkontrol.

  • Hindarkan hukuman fisik. 

  • Berikan hukuman dengan tegas. Bila anak merengek jangan langsung lemah hati dan nyerah.

  • Perhatikan korelasi antara hukuman dengan perilaku.

  • Hukuman badan hanyalah dipandang sebagai jalan terakhir.
 Beberapa fakta mengapa hadiah barang  bisa menjadi tidak efektif :


  • Anak menjadi materialistis.

  • Anak menjadi konsumtif.

  • Orang tua bisa tekor.

  • Anak bersikap baik bukan karena kesadaran diri, tetapi karena keinginan untuk mendapatkan barang tersebut.
Beberapa fakta mengapa hukuman badan bisa menjadi tidak efektif :


  • Anak menjadi frustasi.

  • Anak bisa menjadi resisten (kebal) terhadap hukuman tersebut.

  • Anak cenderung membiarkan dirinya dihukum daripada melakukan perbuatan yang diharapkan kepadanya.

  • Anak cenderung melampiaskan kekesalannya pada hukuman tersebut dengan memukul anak lain.

  • Menimbulkan dampak psikologis jangka panjang, di mana rasa marah, sakit hati dan jengkel akan dipendam selamanya oleh si anak.

  • Akan terbentuk rasa ketidakberdayaan (sense of helplesness)

  • Anak tidak akan belajar apapun dari hukuman badan.
Baik reward maupun hukuman, janganlah asal-asal diberikan, melainkan harus mapu membangun / mengukuhkan konsep diri di individu.  Waktu diberikannya reward atau hukuman pun harus langsung pada saat perilaku yang diinginkan / tidak diinginkan itu terjadi. Jangan menundanya terlalu lama.



Artikel Terkait:

0 comments:

Post a Comment

 

Title

About Me

My photo
My Hobby are browsing internet, learn, and listening the music's
free counters

BLOG ARTIKEL DAN HUMOR is proudly powered by Blogger.com | Template by Blog Zone