Bahaya mengendarai kendaraan bermotor di jalanan khususnya kendaraan bermotor roda dua semakin hari dirasakan semakin bertambah. Faktor datangnya kecelakaan tidak hanya berasal dari kita sendiri tapi juga banyak datang dari pengendara lain, faktor jalan, kondisi motor dan lainnya.
Sebelum kita akan berkendara ada baiknya kita mengecek terlebih dahulu kondisi kendaraan kita, tidak ada salahnya kita meluangkan waktu 5 menit untuk memastikan apakah perlengkapan vital motor berjalan dengan baik. Selain faktor diatas tidak ketinggalan cara – cara kita berkendara juga merupakan faktor penentu utama untuk meminimalisasi dan menghindarkan kita dari kecelakaan di jalan.
Untuk lebih jelasnya mari kita simak tips – tips berkendara dengan baik yang di sampaikan oleh Bapak Ali Fauzan , beliau adalah Kordinator Driver pada PT. Serasi Autoraya atau mungkin kita lebih mengenalnya dengan sebutan TRAC
1. Presentase pengereman adalah 70 % – 80 % untuk rem depan dan 20 -30 % untuk rem belakang. Alasannya adalah untuk menghindari blocking / locking pada roda belakang.
2. Posisi badan yang baik pada waktu berkendara motor adalah agak membungkuk, agar titik pengereman tertumpu pada posisi roda depan.
3. Modulasi rem : Hindari pengereman dengan cara menekan habis tuas rem ( baik itu rem depan ataupun rem belakang ).
4. Posisi berkendara / riding adalah sebagai berikut :
a. Kedua tangan jangan terlalu menekuk / terlalu jauh pada posisi kaki, di buat senyaman mungkin agar posisi badan rileks tetapi memegang stang / kemudi dengan kuat.
b. Posisikan dua atau satu jari pada tuas rem, begitu juga tangan kiri kondisi / posisi dua / tiga jari di tuas kopling ( posisi kopling harus bebas, jangan ditekan pada waktu kendaraan berjalan )
a. Kedua tangan jangan terlalu menekuk / terlalu jauh pada posisi kaki, di buat senyaman mungkin agar posisi badan rileks tetapi memegang stang / kemudi dengan kuat.
b. Posisikan dua atau satu jari pada tuas rem, begitu juga tangan kiri kondisi / posisi dua / tiga jari di tuas kopling ( posisi kopling harus bebas, jangan ditekan pada waktu kendaraan berjalan )
5. Apabila tidak suka mengaplikasikan spion, selalu biasakan menengok kanan/ kiri pada waktu akan menyalip kedaraan lain di depan.
6. Biasakan posisi kaki kiri turun lebih dahulu apabila kendaraan akan berhenti atau kondisi lalu lintas padat, kata Bapak Ali yang juga berpengalaman sebagai instruktur pendidikan dan pelatihan mengemudi di TRAC ini.
7. Biasakan posisi transmisi neutral pada saat di lampu merah / atau kendaraan pada posisi berhenti ( hindari menekan kopling pada waktu kendaraan berhenti )
8. Jadikan kendaraan anda seakan akan istri kedua , jadi anda harus paham karakter motor anda. Perlakuan pada motor 4 tak dan 2 tak pasti bebeda, tetapi pada umumnya adalah sama hindari menarik gas terlalu mendadak atau spontan, posisi ideal adalah mengurut, dan mengoper posisi perseneling dengan halus agar kendaraan anda juga dapat lebih awet.
9. Hindari berkendara jarak jauh ( ke kantor, ke pasar , dll) dengan memakai perlengkapan seadanya. Contoh : memakai sandal, celana pendek, dan tanpa helm.
10. Lakukan Engine Break apabila posisi kecepatan sedang tinggi untuk membantu kendaraan berhenti dengan cara mengoper perseneling ke yang lebih rendah dan sesuaikan dengan rpm kendaraan anda.
11. Untuk motor dengan kopling otomatis, posisi kaki kanan jangan terus menerus menginjak rem belakang.
Sumber: klinikmotor.com
0 comments:
Post a Comment